SUBANG,Lampusatu.com – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke- 36 Tingkat Provinsi Jawa Barat, yang diselenggarakan di Kabupaten Subang, resmi di buka oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Jumat (4/9/2020) malam.
Acara Pembukaan MTQ dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh KH.Mu’min Aenul Mubarok & Mustafa Jamaludin, dilanjutkan dengan Laporan Ketua Panitia, Oleh Ketua LPTQ Jawa Barat, Ibu Dr. Ir. Dewi Sartika, M.Si.
Bupati Subang, H.Ruhimat dalam sambutannya menyampaikan penyelenggaraan MTQ tingkat Jawa Barat tahun 2020, dilaksanakan berbeda dengan sebelumnya.
Kali ini dilaksanakan secara sederhana dan penuh keterbatasan dengan menerapkan protokol kesehatan. Tidak ada mobilisasi masa berupa pawai ta’aruf, bahkan dilakukan pembatasan peserta pada setiap harinya.
“Semoga pelaksanaan MTQ di tengah kondisi pandemi covid-19, tidak mengurangi makna penyelenggaraan MTQ yaitu, membumikan Al-Qur’an dalam rangka mewujudkan generasi qur’ani, menuju Jabar juara lahir batin dan Subang Jawara (Jaya, istimewa, sejahtera),”ujar kang Jimat sapaan akrabnya.
Ia mengaku merasa bangga, Kabupaten Subang di tunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQ tingkat Jawa Barat tahun 2020. Setelah 36 tahun yang lalu, akhirnya Kabupaten Subang dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQ tingkat Jawa Barat.
“Saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah subang, memohon dukungan dan do’a, untuk bersama-sama mensukseskan jalannya MTQ ke-36 tingkat Jawa Barat tahun 2020,”jelasnya.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam sambutannya saat peresmian pembukaan MTQ, menyampaikan terimakasih kepada semua pihak atas kontribusinya akhirnya MTQ dapat dilaksanakan meski dalam keadaan pandemi.
Kang Emil sapaan akrabnya, berharap MTQ ini jangan jadi seremonial semata, akan tetapi sebagai momentum untuk terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.
“Hidup kalau mau selamat lakukan semua hal sesuai syariat, terlebih bapak ibu banyak pemimpin politik, saya paham karena saya berada di dalamnya kalau ikut omongan manusia nggak akan pernah beres kerja kita yang penting tidak melanggar syariat,”ujarnya.
Menurutnya, salah satu dasar hidup ini tentu harus berdasarkan syariat yang kita yakini yaitu Alquran.
“Dalam pandangan islam ada 3 terkait Al-Qur’an, yaitu harus rajin dibaca, harus rajin dimuliakan seperti sekarang dan harus rajin di amalkan dalam kehidupan,”tandasnya.
Galih Andika